Home   >   Elektrifikasi Bisa Berjalan Cepat Ketika Harga Mobil Listrik Rendah

News

26 Jul 2022

Elektrifikasi Bisa Berjalan Cepat Ketika Harga Mobil Listrik Rendah

Direktur Jenderal Logam, Mesin, Alat Angkutan, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier mengatakan, proses elektrifikasi di Indonesia bisa dipercepat jika mobil listrik yang dijual harganya murah, yakni 62 persen dari masyarakat yang membeli mobil, membeli harga Rp 250 sampai Rp 300 juta.

“Bayangkan kalau ada mobil listrik yang harganya segitu pasti prosesnya lebih cepat,” kata Taufiek saat pameran PEVS 2022 hari ini, Senin 25 Juli 2022.

Kementerian Perindustrian juga mendorong produsen untuk memproduksi mobil listrik murah di dalam negeri. Dengan demikian, proses elektrifikasi dan perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia dapat dipercepat. Tak hanya soal harga, Taufiek juga mengatakan produksi mobil listrik di Indonesia tidak bergantung pada komponen impor dan memandang perlu adanya transisi edukasi untuk menggunakan komponen strategis produksi nasional.

“Setidaknya rantai pasokan kendaraan listrik sudah ada di Indonesia. Pemerintah oleh Kementerian Perindustrian disebut TKDN, setidaknya TKDN ada atau berproduksi di Indonesia untuk bisa terus berlanjut,” jelasnya.

Perlu diketahui, sebagian besar mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia saat ini cukup mahal, rata-rata di atas Rp 600 juta. Hanya ada satu mobil listrik yang dijual dengan harga kisaran Rp 250 sampai dengan Rp 300 juta, yakni Wuling Air EV yang belum lama diluncurkan di Indonesia.