Badan antar lembaga Filipina yang di ketuai oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada Kamis (24/11) menyetujui penghapusan tarif pajak untuk kendaraan listrik dalam upaya untuk mendorong pembangunannya di negara tersebut pada saat harga bahan bakar sedang naik meningkat di negara tersebut. Mengeluarkan perintah eksekutif yang mengurangi tarif pajak untuk kendaraan listrik seperti mobil penumpang, bus, van, truk, sepeda motor, sepeda dan bagiannya menjadi 0 persen selama lima tahun.

Bea impor untuk kendaraan listrik di Filipina saat ini antara 5 dan 30 persen.

 “Perintah eksekutif tersebut bertujuan untuk memperluas sumber daya pasar dan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan pembelian kendaraan listrik dan meningkatkan ketahanan energi dengan mengurangi ketergantungan ekosistem pada industri kendaraan listrik nasional,” kata Menteri Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan Ekonomi, seperti dilansir Reuters.

Menurut data dari Administrasi Perdagangan Internasional Amerika Serikat, hanya ada 9.000 kendaraan listrik di Filipina dari total lebih dari 5 juta kendaraan terdaftar. Sebagian besar kendaraan listrik ini adalah tipe penumpang. Kendaraan listrik saja merupakan 1 persen dari pasar mobil dan sebagian besar hanya dimiliki orang kaya.