Home   >   Lebih Baik Mobil Listrik atau Mobil Bensin?

Tips

08 Aug 2022

Lebih Baik Mobil Listrik atau Mobil Bensin?

Beberapa waktu lalu telah banyak dibahas mengenai penurunan kualitas udara yang salah satu penyebabnya adalah emisi gas buang kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin yaitu hidrokarbon, karbon monoksida dan nitrogen oksida (NOx) yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Oleh karena itu, pemerintah mulai gencar mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Dalam hal ini, mari kita bandingkan mobil listrik dengan mobil bensin, mana yang lebih irit?

Cara Kerja Mobil Listrik dan Mobil Bensin

Seperti namanya, mobil bensin menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau bensin sebagai sistem penggerak utama mobil. Bahan bakar disuplai ke mesin untuk melalui proses pembakaran. Proses pembakaran ini menghasilkan energi untuk menggerakkan piston yang diubah menjadi gerak putar melalui mekanisme engkol. Baru kemudian ada gearbox untuk mentransmisikan gerakan putar ke roda penggerak. Mobil bensin tentu cara kerjanya berbeda dengan mobil listrik. Namun, sebelum membahas cara kerja mobil listrik, ingatlah bahwa mobil listrik berbeda dengan mobil hybrid. Mobil hybrid bisa dikatakan sebagai “jembatan” antara mobil bensin atau konvensional dengan mobil listrik.

Sebuah mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dan energi listrik dari baterai. Ketika mobil melaju dan mengerem, energi kinetik diubah menjadi listrik yang disimpan di baterai. Dalam melaju normal, mobil hybrid mengkonsumsi tenaga bensin. Saat melaju pelan, mobil menggunakan tenaga listrik, sedangkan pada kecepatan cukup tinggi, mobil menggunakan kombinasi tenaga bensin dan listrik. Sumber energi untuk mobil listrik berasal dari baterai.Pada mobil listrik, teknologi inverter bertanggung jawab untuk mengubah energi dalam baterai DC menjadi tiga fase AC.

Efisiensi energi mobil listrik dan mobil bensin

Meski relatif lebih mahal dari mobil bensin, mobil listrik lebih irit dan emisinya lebih rendah. Dari segi harga, mobil listrik (BEV) dibanderol Rp674 juta hingga Rp2,9 miliar. Mobil konvensional kini lebih murah, mulai dari Rp141 juta hingga Rp 1,2 miliar. Biaya pengisian mobil listrik pun lebih murah daripada biaya pengisian bahan bakar. Biaya pengisian mobil listrik Rp700-1.800 per 1,3kWh, sedangkan biaya pengisian mobil bensin sekitar Rp7000-8.000 per liter.

Dengan harga segitu, mobil listrik hanya mengeluarkan Rp200 ribu untuk perjalanan Jakarta-Denpasar. Sedangkan mobil konvensional membutuhkanRp 1,2 juta untuk jarak yang sama. Mobil listrik tidak hanya lebih irit, tapi juga rendah emisi. Emisi Karbon Dioksida (CO2) Mobil listrik mengeluarkan emisi 0-5 g/km, sedangkan mobil bensin mengeluarkan emisi CO2 125 g/km. Mobil listrik datang dalam berbagai jenis yaitu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug in Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Dampak Lingkungan Mobil Listrik vs Mobil Bensin

Saat menimbang antara mobil bensin dan mobil listrik, penting juga untuk memikirkan dampak lingkungan dari penggunaannya, sehingga bisa dikatakan mobil listrik lebih unggul. Hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO), yang memiliki efek yang cukup negatif di udara. Kabar baiknya adalah dengan beralih ke motor listrik, Anda dapat membantu mengurangi emisi CO2 di Bumi dari sektor transportasi