Home   >   Menperin Sebut Ada Investor Baterai EV Baru Di Indonesia

News

16 Mar 2022

Menperin Sebut Ada Investor Baterai EV Baru Di Indonesia

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan Indonesia telah menerima banyak tawaran dari berbagai perusahaan mobil untuk berinvestasi dalam pengembangan baterai listrik. Meskipun belum mengungkapkan rinciannya, termasuk nama investor, dikatakan langkah itu untuk mempercepat persiapan ekosistem kendaraan listrik negara ini.

“Saya sudah mendapatkan proposal dari berbagai manufaktur, termasuk industri yang ingin investasi baterainya sendiri,” katanya dalam konferensi pers di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

“Ada juga manufaktur otomotif sendiri yang hendak masuk untuk produksi baterai, jadi sudah banyak. Namun atas permintaan dari para investor terkait saya belum dapat membuka siapa saja. Ditunggu saja, pasti terjadi,” kata Agus lagi.

Diketahui, Indonesia saat ini sedang membangun pabrik sel baterai mobil listrik dari proyek investasi antara konsorsium Korea Selatan, yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group, serta PT Industri Battery Indonesia dan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Proyek ini memiliki nilai investasi US$9,8 miliar atau setara dengan IDR142 triliun dan diyakini pabrik tersebut akan menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Dari total investasi tersebut, USD1,1 miliar atau IDR15,6 triliun akan digunakan untuk mengembangkan pabrik baterai kendaraan listrik (EV). Pabrik di Karawang New Industry City (KNIC) ini memiliki luas 319.000 meter persegi dan menargetkan kapasitas produksi baterai hingga 10 gigawatt jam (GWh) pada tahap pertama.

“Selain beberapa perusahaan yang sudah kita ketahui, seperti LG dan lain sebagainya yang sudah mulai produksi baterai, tapi juga ada produsen-produsen otomotif sendiri yang sudah investasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri baterai,” kata Agus lagi.

Rekomendasi Artikel: CEO Stellantis Yakin Dapat Mengejar Tesla