Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meyakini bahwa Indonesia berpotensi menjadi global supply chain komponen kendaraan listrik. Menurut Moeldoko, industri Indonesia mampu memproduksi baterai dan dinamo untuk mobil dan sepeda motor listrik.

“Seperti yang saya lihat, industri lokal kita siap memproduksi secara massal. Ini aset kita untuk menjadi supply chain komponen kendaraan listrik global,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Senin (30/01.

Moeldoko akui menjadi pemasok komponen kendaraan listrik tentu tidak mudah. Di Asia, Indonesia harus bersaing dengan China yang sudah mulai mengembangkan kendaraan listrik di industri berskala global.

“Mengembangkan ekosistem EV dari atas ke bawah sehingga semuanya terintegrasi. Tentunya  government akan menciptakan sinergi dengan pihak swasta,” jelas Moeldoko.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyatakan bahwa 60% kendaraan listrik dunia akan bergantung pada ekosistem baterai terintegrasi di Indonesia.

Jokowi menjelaskan sumber daya pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik sebagian besar ada di Indonesia, seperti nikel, tembaga, bauksit, dan timah. Meski demikian, Indonesia masih kekurangan lithium. Jokowi mengatakan, pihaknya telah menyatakan minat Australia untuk berkolaborasi dalam penyediaan lithium.Menurutnya, begitu ekosistem baterai untuk kendaraan listrik terbangun, investasi akan berbondong-bondong. Ia percaya sepeda motor dan mobil listrik akan menggantikan kendaraan konvensional.