Home   >   Penjualan Toyota Tahun Fiskal 2021 Turun 4%?

News

19 May 2021

Penjualan Toyota Tahun Fiskal 2021 Turun 4%?

Penjualan Toyota secara global tahun fiskal 2021 yaitu dari 1 April 2020 – 31 Maret 2021 menembus 9,087 juta unit kendaraan Toyota dan Lexus. Dibandingkan dengan tahun fiskal 2020, angka penjualan Toyota mengalami penurunan sekitar 4%. Pada tahun fiskan 2020, Toyota berhasil menjual sebanyak 9,466 juta unit kendaraan Toyota dan Lexus.

Sekitar 23,7% atau sebanyak 2,155 juta unit disumbangkan oleh kendaraan listrik dari total penjualan mobil Toyota dan Lexus tahun fiskal 2021.

Angka kontrbusi tertinggi berasal dari mobil hybrid yaitu sebanyak 2,087 juta, plug-in hybrid 59 ribu unit, dan battery electric vehicles 6 ribu unit, serta fuel cell electric vehicles 3 ribu unit.

Walau tingkat penjualan lebih rendah dari tahun fiscal sebelumnya, tapi penjualan kendaraan listrik pada tahun 2021 justru meningkat, lho!

Toyota hanya menjual sebanyak 1,919 juta kedaraan listrik atau 20,3% dari 9,466 juta unit pada tahun fiskal 2020. Pendapatan operasional Toyota ikut turun 2,2 triliun Yen pada tahun fiskal 2021 dari 2,4 triliun Yen di tahun fiskal 2020.

Rekomendasi:
Toyota Raize Hadir!

Penjualan Anak Perusahaan Toyota

Daihatsu dan Hino selaku anak perusahaan, berhasil mengirimkan 9,92 juta kendaraan pada tahun fiskal yang sama atau turun dari 10,457 juta. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh banjir yang terjadi di  Jepang, gempa bumi, kekurangan semikonduktor global, dan kebakaran di pabril pemasok.

Perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 10,55 juta unit kendaraan dari Daiharsu dan Hino pada tahun fiskal 2022.

Penjualan Toyota di Indonesia

Di Indonesia sepanjang kuartal I 2021 (Januari – Maret 2021) mencapai total penjualan 178.450 unit. Toyota membukukan penjualan ritel sebesar 54.275 unit dengan market share sebesar 30,4%.

Pada Maret 2021, penjualan mobil secara nasional sebanyak 77.511 unit, meningkat 65% dibandingkan Februari 2021. Dan Toyota berhasil mencatat pada Maret 2021, penjualan ritel sebesar 26.445 unit. Meningkat 111% dari bulan Februari.

Pertumbuhan ini dikarenakan pemberlakukan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan barang Mewah (PPnBM) pada awal Maret 2021.