Angka oktan bensin adalah angka yang menunjukkan tekanan yang ada sebelum bensin dibakar. Ketika kita mengetahui nilai oktan bensin, biasanya kita menggunakan bensin dengan oktan rendah, hal ini meningkatkan kinerja mesin dan sering menyebabkan ledakan atau yang biasa disebut dengan mesin gelitik.

Dengan menggunakan bahan bakar berkualitas buruk atau bahkan tidak memenuhi persyaratan mesin mengakibatkan pembakaran tidak berlangsung sempurna dan bisa mengeluarkan asap. Untuk sobat itu, mari kita pelajari dulu tentang bilangan oktan bensin!

Memilih angka oktan bensin yang tepat.

Oktan bensin memiliki singkatan ROZ (Research Octane Number) untuk Indonesia, terdiri dari 88, 90, 92, 95, 98. Fungsi oktan dari bensin sendiri membuat pekerjaan mesin pada umumnya lebih mudah. Jadi Sobat harus memperhatikan hal ini saat memilih bahan bakar:

1. Mobil dengan rasio kompresi tinggi, diperlukan peringkat oktan tinggi

Jarak tempuh bahan bakar tinggi Memilih bahan bakar yang baik harus didasarkan pada jenis mesin di mobil Anda. Biasanya, tentunya jenis mobil seperti SUV dan MPV menggunakan bensin dengan oktan 92. Mobil dengan rasio kompresi tinggi membutuhkan angka oktan yang lebih tinggi.

Mengapa? Nilai oktan tinggi lebih tahan terhadap kompresi. Rasio kompresi yang tinggi mengharuskan mesin dapat menggunakan lebih banyak energi mekanik. Oleh karena itu, jika Anda memilih bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah, proses pembakaran akan cenderung lebih cepat karena bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah akan lebih sulit. Akibatnya, kerak terbentuk di ruang bakar, yang dapat menyebabkan knocking. Ini benar-benar membuang lebih banyak bahan bakar.

2. Jenis oktan dan nilai kompresi

Untuk alasan ini, Anda tidak boleh memilih angka oktan untuk kendaraan Anda secara sembarangan. Lihat berapa rasio kompresi yang dimiliki mesin mobil Anda. Kemudian sesuaikan dengan kebutuhan Anda sebagai berikut. Pastikan Anda mengetahui rasio kompresi mobil Anda terlebih dahulu, oke?

Pengaruh oktan bahan bakar terhadap performa kendaraan.

Tentu bukan ide yang baik untuk menggunakan bahan bakar yang nilai oktannya terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan rasio kompresi. Mengapa? Menurut Kompas otomotif, hal itu berujung pada pengenceran bahan bakar atau Fuel Dilution. Di sisi lain, jika nilai tersebut terlalu rendah, itu akan menyebabkan knocking.

1. Fuel Dilution.

Secara umum, Fuel Dilution adalah situasi di mana bensin bercampur dengan oli. Hal ini membuat oli tampak sangat cair dan dapat menghambat proses pelumasan bagian lain dari mesin. tidak melumasi berbagai suku cadang dan komponen, mesin aus, bensin lebih cepat boros, dan mobil cenderung cepat kepanasan.

Oli menjadi lebih encer dan bau bensin semakin menyengat. Jadi, setiap kali Anda mengganti oli mobil, periksa apakah ada kemungkinan mobil Anda mengalami hal seperti ini. Dalam hal ini, periksa juga komponen mesin lainnya dan filter oli.

2. Knocking.

Mesin menggelitik, atau biasa disebut dengan knocking. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar beroktan lebih rendah dari yang seharusnya Anda gunakan. Gejala yang harus diperiksa biasanya adalah suara ketukan di mesin. kurang baik, atau bila kotoran pada busi dan filter udara perlu dibersihkan. Namun, Anda juga harus memperhatikan pembersihan filter bahan bakar. Pastikan untuk memesan atau menggantinya saat melakukan servis rutin.

3. Mobil lebih hemat.

Jarak tempuh akan terasa lebih lama jika Anda menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai dengan rasio kompresi Anda. Hal ini dikarenakan pembakaran yang berlangsung efisien. Bekas, perhatikan baik-baik kebutuhan mesin. Oleh karena itu, ketika Anda membeli kendaraan, Anda juga dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan finansial Anda.

4. Kerja mesin lebih ringan.

Tak sedikit yang setuju, bahkan ada kecenderungan salah paham bahwa penggunaan oktan tinggi justru membuat mesin mobil lebih ringan. dengan kebutuhan mesin. Jika angka oktan bensin benar, kereta mobil akan jauh lebih mudah dan nyaman untuk dikendarai. Nilai yang lebih rendah tentu akan membebani kinerja mesin, membuat kereta tidak terasa mulus dan dipaksakan.

5. Lebih ramah lingkungan.

Secara umum, semakin tinggi angka oktan, semakin sedikit emisi gas buang. Sehingga lebih aman bagi lingkungan karena dapat mempengaruhi kualitas udara perkotaan. Pemerintah merekomendasikan penggunaan BBM minimal beroktan 90 untuk menjaga kestabilan kota, karena mobil ramah lingkungan juga telah dimulai, termasuk sejumlah mobil LCGC.

Rekomendasi Artikel: Mobil Terbakar Jadi Trend. Jangan Sampai Sobat Juga.