Home   >   CEO BMW Mengatakan Mobil Bensin Masih Dibutuhkan

News

18 Apr 2022

CEO BMW Mengatakan Mobil Bensin Masih Dibutuhkan

Oliver Zipse, CEO BMW, mengatakan perusahaan mobil harus berhati-hati agar tidak bergantung pada negara yang hanya mengandalkan mobil listrik. Dia mengatakan masih ada negara yang membutuhkan mobil konvensional.

“Saat anda melihat teknologi yang akan keluar, dorongan mobil listrik, kita perlu hati-hati karena pada saat yang sama, Anda meningkatkan ketergantungan cuma pada sedikit negara,” kata Zipse di New York seperti diberitakan Reuters, Jumat (15/4).

Zipse yang juga menyebutkan bahwa pasokan bahan baku baterai saat ini sebagian besar dikuasai oleh China, dan bertanya apakah seseorang yang karena suatu alasan tidak dapat membeli mobil listrik tetapi masih membutuhkan mobil, tetap menggunakan mobil lama untuk selamanya?

“Jika Anda tidak menjual mobil bermesin pembakaran dalam, seseorang akan melakukannya,” ucap dia.

Zipse adalah sosok yang menentang larangan penjualan mobil bermesin pembakaran dalam yang diberlakukan oleh beberapa negara. Keputusan negara untuk melakukannya didorong oleh keinginan untuk mengurangi emisi CO2 dan pencemaran lingkungan, tetapi dimaksudkan untuk menekan industri otomotif.

Zipse berpendapat bahwa menawarkan kendaraan bermesin bakar yang lebih irit bahan bakar sangat penting dari dua perspektif, yaitu keuntungan bisnis dan lingkungan.

Perusahaan otomotif juga perlu menjaga harga energi dan komoditas tetap tinggi dengan menjadi efisien dalam manufaktur dan meningkatkan upaya daur ulang untuk menekan biaya.

“Kita saat ini berada di puncak, itu mungkin tidak bertahan terus di puncak, tetapi akan kembali ke harga sebelumnya,” kata dia.

“Berapa banyak energi yang Anda butuhkan dan gunakan, dan sirkulasi, itu penting – untuk alasan lingkungan tetapi lebih untuk alasan ekonomi,” ujar dia lagi.

Rekomendasi artikel: Peminat Mobil Listrik di Indonesia Sedikit