Home   >   China Berencana Untuk Menggunakan Baterai Pertukaran Untuk Mobil Listrik

News

30 Mar 2022

China Berencana Untuk Menggunakan Baterai Pertukaran Untuk Mobil Listrik

China sangat mendorong penggunaan baterai yang dapat dilepas atau baterai yang dapat dilepas pada kendaraan listrik, yang bertujuan untuk mempercepat pengisian baterai tanpa menunggu pengisian.

Padahal, tahun lalu Tesla menolak penggunaan baterai yang bisa dilepas di mobil listrik. Menurut raksasa mobil listrik AS, penggunaan baterai yang dapat dilepas akan menimbulkan beberapa masalah dan tidak cocok untuk penggunaan skala besar.

Pada hari Selasa, 29 Maret 2022, pembuat mobil Cina Nio dan Geely, bersama dengan pengembang pertukaran baterai Aulton dan produsen minyak Cina Sinopec, berencana untuk membangun total 24.000 stasiun pertukaran baterai di Cina pada tahun 2025. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 1.400 per hari mulai sekarang.

Penggunaan baterai sistem bagi hasil ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban pada jaringan listrik karena jumlah pengguna mobil listrik diperkirakan akan terus meningkat. Para ahli mengatakan ini bisa terjadi ketika baterai digunakan di seluruh industri.

Jika China berhasil menjadikan penggantian baterai skala besar sebagai standar mobil listrik, hal itu dapat merugikan model bisnis berbagai merek global seperti Tesla, Volkswagen, dan General Motors. Tesla diketahui juga memiliki mobil listrik dengan sistem pengisian ulang baterai. Tesla memiliki jaringan pengisian sendiri.

Rencana China untuk menggunakan baterai swapping terus diumumkan secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir, meskipun belum diketahui apakah sistem ini akan digunakan secara nasional atau hanya untuk pasar domestik. Penjualan mobil listrik pada 2025. Target tersebut juga memperhitungkan berapa banyak baterai yang akan dikonsumsi jika sistem penggantian baterai ini diterapkan nanti.

Rekomendasi Artikel: Bisakah Cuci Kompartemen Mesin Mobil?