Home   >   Kemenperin-JICA, Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif Indonesia

News

30 May 2022

Kemenperin-JICA, Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif Indonesia

Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Menurut kantor berita Antara, beberapa waktu lalu, Kementerian Perindustrian menggelar rapat Joint Coordinator Committee (JCC) di Jakarta sebagai kick-off Program Pengembangan Industri Otomotif 2022-2025.

Melalui kerjasama ini diharapkan hasil berbagai kajian di bidang otomotif JICA dapat diterapkan pada industri otomotif Indonesia.

Tiga pilot project yang akan dilaksanakan sebagai implementasi dari program kerjasama tersebut adalah Program Correspondence Center, R&D&D Program Pendampingan dan Program Pengembangan Strategi Ekspor bagi industri otomotif Indonesia.

“Riset dan kajian adalah modal yang penting bagi penyusunan kebijakan pengembangan industri otomotif. Kami sangat berterima kasih kepada JICA yang melaksanakan kajian-kajian untuk mengambil kebijakan yang terbaik,” sambut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (29/5/2022).

Direktur Jenderal ILMATE menjelaskan bahwa proyek tersebut terkait dengan kebijakan pengembangan sektor otomotif yang diadopsi oleh pemerintah, misalnya, super withholding tax sebesar 300 persen untuk industri manufaktur yang berinvestasi dalam R&D.

Perwakilan JICA, Mr. Tomoyuki Yamada, mengatakan bahwa tiga pilot project kerjasama Kemenperin-JICA tahun 2022-2025 akan dilakukan secara serentak oleh tiga working group.

Proyek pertama: implementasi digitalisasi melalui matching hub badan usaha komponen dan system integrator yang bertujuan untuk meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.

Proyek kedua: pendampingan research, development, and design (R&D&D) untuk pemanfaatan insentif Super Deduction Tax sesuai PMK 153/2020.

Proyek ini akan berupa pengembangan pedoman implementasi R&D&D sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak perusahaan komersial.

“Sasaran partisipan proyek ini adalah industri yang tengah melakukan atau berminat mengembangkan teknologi, berinovasi dalam proses desain, dan kegiatan R&D&D lainnya,” jelas Yamada-san.

Proyek ketiga: Pengembangan strategi ekspor, dilakukan dalam bentuk riset terkait struktur pasar, standar keamanan, penerimaan produk, kapasitas produksi, regulasi, sistem perpajakan, dan praktik bisnis industri otomotif di Indonesia. Sebagai bagian dari pengembangan industri otomotif nasional, strategi ekspor yang terbaik sedang dikembangkan.

“Tim JICA juga menyampaikan output yang ditargetkan, detail timeline per working group, serta stakeholders yang diharapkan berpartisipasi untuk menyukseskan program kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan JICA ini,” ungkap Yamada-san.

Pertemuan JCC juga dihadiri oleh perwakilan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, perwakilan Nomura Research Institute (NRI), perwakilan kementerian dan lembaga Indonesia, sekolah kejuruan dan asosiasi otomotif.

Senior Advisor Gabungan Industri Peralatan Mobil dan Sepeda Motor (GIAMM) Rachmat Basuki mengatakan program kerja sama Kemenperin-JICA sangat bermanfaat bagi industri. Menurutnya, korespondensi sangat penting dan pihaknya setuju dengan pelaksanaan program tersebut.

“Selain itu, local supplier juga merupakan kunci daya saing, sehingga kami perlu mendorong anggota asosiasi untuk meningkatkan ekspor,” tukas Rachmat Basuki.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara yang mengatakan Indonesia perlu meningkatkan ekspor mobil pada 2035.

I Made Dana Tangkas selaku Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) memberikan respon positif atas kerjasama Kemenperin-JICA karena menurutnya Indonesia memiliki potensi di industri otomotif, sehingga ia berharap sektor ini menjadi yang terbaik di ASEAN.

Rekomendasi Artikel: Mobil Formula E Tiba di Jakarta dan Akan Ditampilkan Saat CFD