Home   >   Knalpot Mobil Jangan Sembarang Modifikasi.

Tips

01 Jul 2021

Knalpot Mobil Jangan Sembarang Modifikasi.

Melakukan modifikasi pada knalpot mobil kini menjadi trend dengan pilihan beragam agar terlihat macho di jalan dan pengaplikasian knalpot yang cukup mudah tentu menarik bagi pecinta mobil.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memodifikasi mobil. Salah satunya adalah mengetahui ukuran pipa knalppot yang ideal.

Nur Imansyah selaku Aftersales Division Head Auto2000, ukuran pipa knalpot yang direkomendasikan ialah berdiameter 2 inci untuk mobil berkapasitas 1.000 cc – 1.500 cc.

“Lalu, jika kapasitas mesin sekitar 1.500 cc hingga 2.000 cc, maka bisa menggunakan pipa knalpot diameter 2,5 inci. Begitu juga untuk perbandingan kapasitas mesin dan diameter yang lebih tinggi lagi,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (29/5/2021).

Jika kisaran kebutuhan ukurannya sudah diketahui, sesuaikan dengan letak mesin, karburator, intake manifold, dan tempat masuk bahan bakar.

“Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan resonator, header, serta muffler dengan ukuran pipa knalpot. Pilih pipa dengan lekukan bulat dan baik agar sisa gas buang mampu mengalir secara lancar,” lanjut dia.

Header adalah saluran buang gas yang merupakan hasil sisa pembakaran dari bagian blok mesin. Konfigurasi header pada umumnya 4-2-1 atau 4-1. Dengan konfigurasi 4-2-1, gas buang dari blok mesin disalurkan ke empat saluran, baru dipindahkan ke dua saluran dan berakhir di satu saluran.

Untuk konfigurasi 4-1, gas sisa pembakaran disalurkan melalui empat saluran kemudian berakhir di satu salurah. Jika ingin memodifikasi knalpot, Sobat pastikan konfigurasi header sama dengan pabrikan.

“Pemilik juga harus menyesuaikan pipa knalpot mobil dengan tipe transmisi kendaraan yang digunakan. Bila manual, pastikan header, mufflet, dan resonator memiliki ukuran, sambungan, serta desain yang tepat,” ujar Imansyah.

Alasan utamanya, dalam mobil transmisi manual, ketika ganti posisi gigi lalu pedal gas diinjak, di sanalah semburan gas dari blok mesin menjadi meningkat. Aliran gas memang membutuhkan pengelolaan yang tepat untuk memberikan efek tekanan balik ke ruang bakar dengan tepat serta mampu terbuang secara teratur.

“Jika mobilnya transmisi otomatis, tdak perlu kebingungan. Cukup ganti header sesuai desain bawaan dan diameter pipa tidak terlalu besar. Jika diameter pipa terlalu besar, maka itu sama dengan knalpot free flow sehingga menjadi lebih boros,” ujar dia lagi.

Rekomendasi Artikel: Knalpot Bocor? Yuk Simak Cara Mengatasinya...